Preman Sangar Jadi Korban Begal Berjilbab
Semula Pak Amat hanya mendengarkan dengan seksama sambil sesekali berkomentar. Sampai akhirnya dia berkata “Begal memang sadis, saya dulunya punya motor keren tapi sudah gak ada lagi ya gara-gara begal itu. Bukan hanya motor, kalung dan gelang emas yang dulunya menghiasi badan saya juga ikut raib”. Semua terkejut, karena semua yang ada disitu sangat tahu kehidupan Pak Amat sebelum seperti sekarang ini.
Pak Amat dulunya adalah seorang preman pasar yang sangar. Dari situ juga julukan “Badak” mulai melekat padanya.
Namun Pak Amat meyakinkan semuanya bahwa itu adalah cerita nyata. Bahkan menurutnya dia berhenti jadi preman pun gara-gara begal berjilbab ini. “Saya malu, preman sangar dibegal oleh perempuan cantik berjilbab. Maka dari itu saya memilih pensiun dini sebagai preman”.
Semua yang hadir langsung penasaran, bagaimana ceritanya preman yang terkenal sangar ini bisa takluk, apalagi oleh begal wanita, ditambah lagi si begal pakai jilbab.
Menarik napas sesaat, Pak Amat pun memulai ceritanya:
“Saat itu saya seperti biasa saya pulang tengah malam sekitar jam satu dinihari. Ditengah jalan yang lumayan sepi saya dihadang oleh seorang perempuan cantik dengan jilbab yang menutupi hampir separuh badannya.
Tanpa pikir panjang saya langsung mneghampirinya. Dan setelah dekat kembali saya harus mengakui dia memang benar-benar cantik. Ternyata wanita ini minta tolong untuk diantarkan pulang. Menurutnya dia sudah menunggu taksi atau becak atau apa saja yang bisa dijadikan alat menumpang untuk pulang ke rumahnya.
Entah mengapa hati saya langsung tersentuh oleh tutur katanya. Saya pun mengantarkannya pulang. Saya tidak ingin menceritakan apa yang terjadi dalam perjalanan mengantarnya pulang.
Singkat cerita, wanita cantik yang berjilbab ini sudah membegal saya. Saya harus menjual motor kesayangan dan perhiasan saya serahkan kedia.
Kalau kalian ingin tau siapa wanita tersebut, kaian bisa datang ke rumah. Karena dia kini sudah menjadi ibu dari tiga anak saya. Iya… wanita cantik itu telah membegal hati saya, dan meruntuhkan seluruh kekuatan preman pada diriku. Karena itulah aku memutuskan untuk menjual motor untuk modal mengawini dia, sementara perhiasan saya serahkan ke dia yang kemudian dijualnya untuk membuka usaha kami.”
Tidak ada lagi yang bertanya ataupun berkomentar, karena hampir semua yang hadir atau bahkan seluruhnya sudah salah sangka dari kata “Begal Cantik Berjilbab” yang dikatakan Pak Amat.