Selasa, 31 Maret 2015

Tak Ada Tempat Aman di Yaman, WNI Diimbau Ikut Evakuasi ke Indonesia


Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan tak ada tempat aman di Yaman setelah Arab Saudi melancarkan operasi militer yang ditujukan kepada kelompok Syiah al-Houthi. Ribuan WNI diimbau mau dievakuasi kembali ke Indonesia dengan alasan keselamatan.

"Tidak ada tempat di sana (Yaman) yang bisa dikatakan aman. Kondisinya malah makin memburuk sejak beberapa hari terakhir," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWI-BHI) Kementerian Luar Negeri Muhammad Iqbal, saat dihubungi detikcom, Minggu (29/3/2015) malam.

"Kondisi di sana menurut kita sudah cukup mengkhawatirkan. Kemlu menyarankan warga di Indonesia yang merasa ada keluarga di Yaman, supaya didorong untuk pulang. Silakan menghubungi KBRI, nanti difasilitasi pemulangannya," sambung Iqbal menegaskan.

Dijelaskan Iqbal, ada 4.159 orang WNI di Yaman dan baru 141 orang sudah dipulangkan. Ribuan orang lainnya masih berada di negara tersebut. Menurutnya proses pemulangan WNI memang terkendala karena situasi perang yang mencekam.

"Kondisi di sana komunikasi sulit, mobilitas juga sulit. Kondisinya sangat menantang di sana," jelas Iqbal.

Ditambahkan Iqbal, ada lebih dari 20 orang WNI di Yaman yang ditahan pihak otoritas setempat. Belum jelas apa dasar penahanannya, namun diduga karena masalah imigrasi. Duta Besar Republik Indonesia untuk Yaman Wajid Fauzi malam ini atau paling lambat besok pagi akan menemui WNI yang ditahan itu. Wajid akan mengupayakan pembebasan mereka.

"Sejauh ini belum ada WNI yang tewas di Yaman. Mudah-mudahan semua selamat. Intinya yang terpenting, kami minta bantuan keluarga agar WNI di sini ikut program evakuasi yang dikoordinasikan KBRI," ucap Iqbal.
Turunnya harga minyak mentah dunia membuat pemerintah akhirnya menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), namun pemerintah tidak lagi memberi subsidi untuk BBM jenis Premium.
Petugas SPBU mengisi BBM bersubsidi (jenis premium) pada sebuah kendaraan di Jakarta. (Foto: dok)
Petugas SPBU mengisi BBM bersubsidi (jenis premium) pada sebuah kendaraan di Jakarta. (Foto: dok)
Iris Gera
Pemerintah memutuskan menurunkan harga BBM bersubsidi karena harga minyak mentah dunia terus turun, yang saat ini berada dikisaran 65 dolar Amerika per barrel.
Sementara dalam APBN 2014 dan RAPBN 2015 pemerintah mengasumsikan harga minyak mentah dunia dikisaran 105 dolar Amerika per barrel.
Dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (31/12), Menteri ESDM, Sudirman Said menjelaskan, pemerintah menetapkan harga BBM turun dan berlaku mulai 1 Januari 2015.
Saat ini harga BBM bersubsidi jenis Solar Rp 7.500 per liter dan harga Premium Rp 8.500 per liter. 
“Minyak tanah untuk Januari (2015) tetap Rp 2.500 per liter berlaku diseluruh Indonesia, minyak solar Rp 7.250 (per liter) , Premium Rp 7.600 per liter,” jelas Menteri Sudirman Said.
Harga BBM Turun, Premium Tidak Lagi Disubsidi
Menteri ESDM, Sudirman Said juga menjelaskan meski harga BBM bersubsidi turun, kedepannya nanti pemerintah tidak lagi memberi subsidi untuk jenis Premium sehingga harga Premium akan mengikuti mekanisme pasar sesuai fluktuasi harga minyak mentah dunia.
Dihentikannya subsidi untuk BBM jenis Premium ditambahkan Menteri ESDM, juga karena terkait rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas, yang menegaskan sebaiknya Indonesia tidak lagi memproduksi Premium dan beralih ke Pertamax. Hal tersebut karena selama ini pengadaan Premium di Indonesia dipermainkan oleh oknum-oknum tertentu sehinga merugikan negara.
“Berkaitan dengan pengalihan dari RON 88 ke RON 92 sudah dibicarakan dengan pemegang saham, maupun dengan Pertamina, dan kita appreciatepada rekomendasi itu karena sebetulnya memang beralih dari RON 88 itu akan membuat mutu dari BBM kita lebih baik," kata Menteri ESDM, Sudirman Said.
"Kemudian juga mendorong persaingan lebih sehat, karena itu dengan Pertamina sudah sepakat Pertamina diberi waktu selama-lamanya dua tahun untuk menyiapkan diri supaya RON 88 bisa ditinggalkan, tidak ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena seluruh rekomendasi kita terima dengan baik,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Menko bidang Perekonomian, Sofyan Djalil. Menko mengatakan, harga BBM akan dievaluasi setiap bulan dan langkah tersebut sekaligus agar Pertamina lebih dinamis untuk mengikuti mekanisme pasar lebih sehat dibanding saat ini.
“Harga ini akan dievaluasi setiap bulan karena selama ini cuma Pertamina sebagai pemain satu-satunya, apabila nanti sudah ada mekanisme persaingan yang sehat maka harga ini tentu akan lebih dinamis, tapi perlu diketahui apa yang diincar oleh pemerintahdengan harga ini kita mencapai beberapa tujuan, kita ingin Pertamina lebih efisien, kita ingin Pertamina menyelesaikan masalah kilang dalam waktu yang tidak terlalu lama sehingga suatu saat nanti kita tidak perlukan lagi RON 88,” kata  Menko Perekonomian Sofyan Djalil.
Sementara, Menteri BUMN, Rini Soemarno menegaskanpemerintah akan mengkritisi kinerja Pertamia termasuk pengadaan BBM pasca keputusan pemerintah yang diumumkan pada akhir tahun 2014.
“Menekankan dan mengingatkan kepada direksi Pertamina bahwa dengan penugasan ini otomatis Pertamina bertanggung jawab untuk tidak ada kelangkaan diseluruh pelosok Indonesia” pertamian juga efisien dan terus selalu siaga untuk menyediakan BBM diseluruh pelosok Indonesia, untuk seluruh masyarakat Indonesia,” jelas Menteri BUMN Rini Soemarno.by link


31-3-1889: Kisah Tragis di Balik Menara Eiffel


Liputan6.com, Paris - 31 Maret 1889 atau 126 tahun lalu, sebuah menara kokoh yang menjadi landmark kota Paris dibuka untuk yang kali pertama. Menara Eiffel rampung dibangun dan siap dinikmati oleh masyarakat setempat.

Menara Eiffel awalnya dibangun sebagai salah satu peserta pameran mahakarya dunia l’Exposition Universelle di Paris yang digelar bertepatan dengan 100 tahun Revolusi Prancis.

Bangunan ini dibangun selama dua tahun dari 1887 hingga 1889, oleh seorang arsitek bernama Gustave Alexandre Eiffel. Meski bangunan ini sejatinya bukan lah hasil rancangannya, melainkan dua anak buahnya, Maurice Koechlin dan Emile Nouguier. Arsitek Charles Leon Stephen Sauvestre juga turut andil dalam pembangunan Eiffel.

Menara ini terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama pada ketinggian 57 meter, lantai kedua 115 meter, dan lantai ketiga 276 meter. Tinggi menara ini 312,27 meter, ditambah tinggi antena menjadi 324 meter.

Hingga tahun 1930, Eiffel yang dibangun dari besi seberat 15 ribu ton ditetapkan sebagai menara tertinggi di dunia.
Meski terlihat kokoh, menara ini sebenarnya masih bisa sedikit digoyahkan ketika hari sedang berangin. Bahkan pada tahun 1999, angin ribut telah menyebabkan menara bergerak 13 cm dari kedudukan asalnya. Malah pernah terjadi, akibat Matahari, Eiffel sedikit condong hingga 18 cm.

Selain itu, ada banyak kisah di balik eksistensi menara ini. Mulai dari penolakan warga setempat lantaran dianggap berbahaya ketika suatu saat roboh. Setelah dibangun, menara ini seharusnya dibongkar 20 tahun kemudian.

Akan tetapi, pada akhirnya, penduduk justru berbalik sikap menjadi setuju lantaran mahakarya ini membawa keuntungan bagi imej Kota Paris.


Franz Reichelt

Selain itu, ada juga kisah tragis terkait keberadaan Eiffel, yang menimpa seorang penemu parasut Franz Reichelt. Ketika itu, ia hendak menguji coba jaket parasut ciptaannya dengan terjun dari lantai tiga Eiffel yang tingginya 276 meter.

Namun nasib nahas menimpa. jaket parasutnya tak berfungsi. Reichelt pun terjatuh di tanah yang saat itu diliputi es salju. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun nyawanya tak tertolong.

Sahabat Reichelt sebenarnya telah mencegahnya melakukan uji coba itu. Otoritas setempat juga sempat tidak memberikan izin Menara Eiffel dijadikan lokasi uji coba. Tapi pria itu bersikeras untuk mencobanya, alih-alih menyuruh orang lain yang melakukannya.

Nasi telah menjadi bubur. Meski nyawa melayang, tak ada yang sia-sia dari uji coba jaket parasut ini. Rancangan Reichelt ini kemudian dikembangkan menjadi baju parasut yang akhirnya digunakan oleh para pilot dan awak pesawat zaman sekarang.
Kisah menarik lain terkait Eiffel adalah ketika zaman Perang Dunia II. Ketika Prancis Nazi, Adolf Hitler ingin naik Eiffel untuk melihat pemandangan. Tapi kabel lift menara putus karena dipotong tentara Prancis. Kabarnya, Hilter nekat memanjat Eiffel hingga puncak. (Riz)

Ini Alasan Pemerintah Naikkan Harga BBM Subsidi Diam-diam


Langkah pemerintah yang kembali menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp500 per liter banyak menimbulkan pro dan kontra di kalangan publik. Terlebih, kebijakan ini dilakukan tanpa adanya sosialisasi terlebih dahulu ke masyarakat luas.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, mengatakan justru pemerintah setelah resmi menaikan harga BBM subsidi, sosialisasi kepada masyarakat gencar dilakukan.

"Dengan masalah sosialisasi yang dilakukan terlebih dahulu, misalnya satu bulan sebelum BBM akan naik kami kasih tahu, justru malah menimbulkan efek psikologis yang kurang baik (bagi masyarakat)," ujar Sudirman, di Kantor ESDM, Jakarta, Selasa 31 Maret 2015.

Menurut Sudirman, biasanya, berkaca pada saat kebijakan kenaikan harga BBM yang terdahulu, justru banyak segilintir masyarakat yang melakukan penimbunan BBM subsidi, dan itu malah semakin menyusahkan masyarakat secara keseluruhan.

"Kalau sekarang, (sosialisasi setelah BBM naik) lebih bagus dan sehat marketnya, karena tidak ada penimbunan dan penyelundupan BBM (bersubsidi)," katanya.

Dengan naiknya harga BBM subsidi, lanjut Sudirman, pihaknya mengakui, memang berefek dengan melonjaknya harga kebutuhan pokok di berbagai sektor.

Akan tetapi, dia tetap meminta kepada masyarakat untuk tetap mempercayakan sepenuhnya segala kebijakan kepada pemerintah.

"Memang, kenaikan harga BBM sesekali memicu harga yang lainnya naik. Tapi, nanti kami akan terus lakukan evaluasi. Jadi, ini sesuatu yang membutuhkan waktu, tapi memang dalam jangka panjang akan ada kemampuan masyarakat yang lebih," ujarnya. link

Unordered List

Sample Text

Connect With Us

Instructions

Subscribe Here

BTricks

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Recent

Flickr

Pages

Recomended

Diberdayakan oleh Blogger.

Social Icons

Followers

Featured Posts

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget